PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan adalah
proses pengubahan sikap dan prilaku seseorang atau kelompok dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan. Oleh karena itu, pendidikan sangatlah penting.
Pendidikan juga harus sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi saat ini.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan
zaman tersebut, maka diperlukan peningkatan di segala bidang misalnya
terpenuhinya semua fasilitas-fasilitas penunjang pendidikan. Salah satu
fasilitas penunjang pendidikan yang sangat penting adalah adanya laboratorium
di sekolah. Tujuan pengadaan laboratorium di sekolah tersebut adalah
meningkatkan kemampuan praktek siswa di laboratorium. Laboratorium sekolah
haruslah memenuhi standar pembelajaran di sekolah dengan kata lain harus
memperhatikan kualitas maupun kwantitas di bidang fisik dan material baik itu
berupa sarana gedung, desain gedung, peralatan maupun bahan-bahan praktek, dan
tenaga laboratorium yang kesemuanya merupakan komponen penunjang pendidikan
praktek siswa di laboratorium. Laboratorium sekolah ada beberapa macam yaitu
laboratorium Fisika, laboratorium kimia, laboratorium biologi, dan laboratorium
komputer. Adapun yang dibahas dalam makalah ini adalah labotarorium Fisika.
Rumusan Masalah
Bagaimanakah desain laboraturium yang memenuhi standar
nasional?
Tujuan
Untuk mengetahui kriketeria desain Lab Fisika yang baik dan benar sesuai
SNI.
PEMBAHASAN
DESAIN
DAN FASILITAS LABORATORIUM
SEKOLAH
MENENGAH ATAS
1.
Pengertian
Laboratorium
Pembelajaran IPA yang efektif menuntut
pembelajaran konsep dan sub-konsep yang berfokus pada pengembangan keterampilan
proses melalui penelitian sederhana, percobaan, demontrasi dan sejumlah
kegiatan praktis lainnya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan dikatakan bahwa
standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan kriteria minimal, salah satu fasilitas penunjang pendidikan
yang sangat penting adalah adanya laboratorium di sekolah.
2.
Fungsi
Laboratorium Fisika
Tujuan pengadaan
laboratorium di sekolah tersebut adalah meningkatkan kemampuan praktek siswa di
laboratorium. Fungsi laboratorium yaitu sumber belajar dan mengajar, metode
pengamatan dan metode percobaan, prasarana pendidikan, media proses belajar
mengajar.
Dalam
Syafriani (2011), secara garis besar fungsi laboratorium adalah sebagai
berikut:
(1) Memberikan
kelengkapan bagi pelajaran yang telah diterima sehingga antara teori dan
praktek bukan merupakan dua hal yang terpisah.
(2) Memberikan
ketrampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
(3) Memberikan
dandan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari suatu
objek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
(4) Menambah
keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia untuk mencari dan
menemukan kebenaran.
(5) Memupuk
rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang calon
ilmuan.
(6) Memupuk
dan membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan yang diperoleh,
penemuan yang didapat dalam proses kegiatan kerja laboratorium.
Sebagai
tambahan, berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 40 Tahun 2008, adapun fungsi laboratorium fisika yaitu
sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran fisika secara praktek yang
memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di ruang kelas sehingga
pembelajaran fisika dapat berlangsung dengan baik.
3.
Standar
Laboratorium Fisika di Sekolah Menengah Atas (SMA)
Untuk
standar laboratorium Fisika di Sekolah Menengah Atas diatur dalam
Permendiknas No
40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana
untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK),
yakni:
(1) Ruang
laboratorium fisika dapat menampung minimum satu rombongan belajar.
(2) Rasio
minimum ruang laboratorium fisika 2,4 m2/peserta didik. Untuk
rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang
laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan
persiapan 18 m2. Lebar ruang laboratorium fisika minimum 5 m.
(3) Ruang
laboratorium fisika memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan memadai
untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan.
(4) Ruang
laboratorium fisika dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel berikut.
No.
|
Jenis
|
Rasio
|
Deskripsi
|
1.
|
Perabot
|
||
1.1
|
Kursi
|
1 buah/peserta didik,
ditambah 1 buah/guru
|
Kuat, stabil, dan mudah
dipindahkan.
|
1.2
|
Meja kerja
|
1 buah/7 peserta didik
|
Kuat dan stabil. Ukuran memadai
untuk menampung kegiatan peserta didik secara berkelompok maksimum 7 orang.
|
1.3
|
Meja demonstrasi didemonstrasikan.
|
1 buah/lab Kuat dan stabil.
|
Luas meja memungkinkan
untuk melakukan demonstrasi dan menampung peralatan dan
bahan yang diperlukan.
Tinggi meja memungkinkan
seluruh peserta didik dapat
mengamati percobaan yang
|
1.4
|
Meja persiapan
|
1 buah/lab
|
Kuat dan stabil.
Ukuran memadai untuk
menyiapkan materi percobaan.
|
1.5
|
Lemari alat
|
1 buah/lab
|
Tertutup dan dapat dikunci.
Ukuran memadai untuk
menampung semua alat.
|
1.6
|
Lemari bahan
|
1 buah/lab
|
Tertutup dan dapat dikunci.
Ukuran memadai untuk
menampung semua bahan dan tidak
mudah berkarat.
|
1.7
|
Bak cuci
|
1 buah/2 kelompok, ditambah 1 buah di ruang
persiapan.
|
Tersedia air bersih dalam
jumlah memadai.
|
2.
|
Peralatan Pendidikan
|
||
1.
|
Bahan dan Alat Ukur
Dasar:
|
||
2.1.1
|
Mistar
|
6 buah/lab
|
Panjang
minimum 50 cm,
skala terkecil
1 mm
|
2.1.2
|
Rolmeter
|
6 buah/lab
|
Panjang minimum 10 m,
skala terkecil 1 mm
|
2.1.3
|
Jangka
sorong
|
6 buah/lab
|
Ketelitian
0,1 mm.
|
2.1.4
|
Mikrometer
|
6 buah/lab
|
Ketelitian 0,01 mm.
|
2.1.5
|
Kubus
massa sama
|
6 set/lab
|
Massa 100
g (2%),
4 jenis
bahan.
|
2.1.6
|
Silinder massa sama
|
6 set/lab
|
Massa 100 g (2%),
4 jenis bahan.
|
2.1.7
|
Plat
|
6 set/lab
|
Terdapat
kail penggantung,
bahan
logam 4 jenis.
|
2.1.8
|
Beban bercelah
|
10 buah/lab
|
Massa antara 5-20 g, minimum 2
nilai massa,
terdapat fasilitas pengait.
|
2.1.9
|
Neraca
|
1 buah/lab
|
Ketelitian
10 mg.
|
2.1.10
|
Pegas
|
6 buah/lab
|
Bahan baja pegas,
minimum 3 jenis.
|
2.1.11
|
Dinamometer
(pegas
presisi)
|
6 buah/lab
|
Ketelitian
0,1 N/cm.
|
2.1.12
|
Gelas ukur
|
6 buah/lab
|
Bahan borosilikat.
Volume antara 100-1000 ml.
|
2.1.13
|
Stopwatch
|
6 buah/lab
|
Ketelitian
0,2 detik.
|
2.1.14
|
Termometer
|
6 buah/lab
|
Tersedia benang penggantung.
Batas ukur 10-110 0C.
|
2.1.15
|
Gelas
Beaker
|
6 buah/lab
|
Bahan
borosilikat.
Volume
antara 100-1000 ml,
terdapat
tiga variasi volume.
|
2.1.16
|
Garputala Bahan baja.
|
6 buah/lab
|
Minimum 3 variasi frekuensi.
|
2.1.17
|
Multimeter
AC/DC
10 kilo
ohm/volt
|
6 buah/lab
|
Dapat
mengukur tegangan, arus dan hambatan. Batas ukur arus minimum 100 mA-5 A.
Batas minimum ukur tegangan untuk DC 100 mV-50 V. Batas minimum ukur tegangan
untuk AC 0-250 V.
|
2.1.18
|
Kotak potensiometer
|
6 buah/lab
|
Disipasi maksimum 5 watt.
Ukuran hambatan 50 Ohm.
|
2.1.19
|
Osiloskop
|
1 set/lab
|
Batas ukur
20 MHz, dua kanal, beroperasi X-Y,
tegangan
masukan 220 volt,
dilengkapi
probe intensitas,
tersedia
buku petunjuk.
|
2.1.20
|
Generator frekuensi
|
6 buah/lab
|
Frekuensi luaran dapat diatur
dalam rentang audio.
Minimum 4 jenis bentuk
gelombang dengan catu daya
220 volt.
Mampu menggerakkan speaker daya
10 watt.
|
2.1.21
|
Pengeras
suara
|
6 buah/lab
|
Tegangan
masukan 220 volt,
daya
maksimum keluaran
10 watt.
|
2.1.22
|
Kabel penghubung
|
1 set/lab
|
Panjang minimum 50 cm,
dilengkapi plug diameter 4 mm.
Terdapat 3 jenis warna: hitam,
merah dan putih,
masing-masing 12 buah.
|
2.1.23
|
Komponen
elektronika
|
1 set/lab
|
Hambatan
tetap antara
1 Ohm - 1
M Ohm,
disipasi
0,5 watt masing-masing 30 buah, mencakup LDR, NTC, LED, transistor dan lampu
neon masing-masing minimum 3 macam.
|
2.1.24
|
Catu daya
|
6 buah/lab
|
Tegangan masukan 220 V,
dilengkapi pengaman,
tegangan keluaran antara
3-12 V, minimum ada 3 variasi
tegangan keluaran.
|
2.1.25
|
Transformator
|
6 buah/lab
|
Teras inti
dapat dibuka.
Banyak
lilitan antara
100-1000.
Banyak
lilitan minimum ada 2 nilai.
|
2.1.26
|
Magnet U
|
6 buah/lab
|
|
2.
|
Alat Percobaan:
|
||
2.2.1
|
Percobaan Atwood Percobaan Kereta dan
Pewaktu ketik
|
6 set/lab
|
Mampu menunjukkan fenomena dan memberikan data GLB dan
GLBB.
Minimum dengan 3 kombinasi nilai massa beban.
Percobaan Kereta dan Pewaktu ketik 6 set/lab Mampu
menunjukkan fenomena dan memberikan data GLB dan GLBB.
|
2.2.2
|
Percobaan Papan Luncur
|
6 set/lab
|
Mampu menunjukkan fenomena dan
memberikan data gerak benda pada bidang miring. Kemiringan papan dapat
diubah, lengkap dengan katrol dan balok minimum dengan tiga nilai
koefisien gesekan.
|
2.2.3
|
Percobaan
Ayunan
Sederhana
atau Percobaan
Getaran pada Pegas
|
6 set/lab
|
Mampu menunjukkan fenomena ayunan dan memberikan data
pada pengukuran percepatan gravitasi.
Minimum dengan tiga nilai
panjang ayunan dan tiga nilai
massa beban.
|
6 set/lab
|
Mampu menunjukkan fenomena getaran
dan memberikan data pada pengukuran percepatan
gravitasi.
Minimum dengan tiga nilai
konstanta pegas dan tiga nilai
massa beban.
|
||
2.2.4
|
Percobaan
Hooke
|
6 set/lab
|
Mampu memberikan data untuk membuktikan hukum Hooke dan
menentukan minimum 3 nilai konstanta pegas.
|
2.2.5
|
Percobaan Kalorimetri
|
6 set/lab
|
Mampu memberikan data untuk
membuktikan hukum kekekalan energi panas serta menentukan kapasitas panas
kalorimeter dan kalor jenis minimum tiga jenis logam.
Lengkap dengan pemanas,
bejana dan kaki tiga, jaket
isolator, pengaduk dan
termometer.
|
2.2.6
|
Percobaan
Bejana
Berhubungan
|
6 set/lab
|
Mampu memberikan data untuk membuktikan hukum fluida
statik dan dinamik.
|
2.2.7
|
Percobaan Optik
|
6 set/lab
|
Mampu menunjukkan fenomena sifat
bayangan dan memberikan data tentang keteraturan hubungan antara jarak benda,
jarak bayangan dan jarak fokus cermin cekung, cermin cembung, lensa cekung,
dan lensa cembung.
Masing-masing minimum dengan tiga
nilai jarak fokus.
|
2.2.8
|
Percobaan
Resonansi
Bunyi
atau
Percobaan
Sonometer
|
6 set/lab
|
Mampu menunjukkan fenomena resonansi dan memberikan data
kuantisasi panjang gelombang, minimum untuk tiga nilai
frekuensi.
|
6 set/lab
|
Mampu memberikan data
hubungan antara frekuensi
bunyi suatu dawai dengan
tegangannya, minimum untuk
tiga jenis dawai dan tiga nilai
tegangan.
|
||
2.2.9
|
Percobaan
Hukum Ohm
|
6 set/lab
|
Mampu memberikan data
keteraturan hubungan antara
arus dan tegangan minimum
untuk tiga nilai hambatan.
|
2.2.10
|
Manual percobaan
|
6 buah/percobaan
|
|
3.
|
Media Pendidikan
|
||
3.1
|
Papan
tulis
|
1 buah/lab
|
Ukuran minimum 90 cm x 200 cm.
Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh peserta didik melihatnya
dengan jelas.
|
4.
|
Perlengkapan Lain
|
||
4.1
|
Soket
listrik
|
1 9 buah/lab
|
soket di tiap meja peserta
didik, 2 soket di meja demo,
2 soket di ruang persiapan.
|
4.2
|
Alat pemadam kebakaran
|
1 buah/lab
|
Mudah dioperasikan
|
4.3
|
Peralatan
P3K
|
1 buah/lab
|
Terdiri dari kotak P3K dan
isinya tidak kadaluarsa termasuk
obat P3K untuk luka bakar dan luka terbuka.
|
4.4
|
Tempat sampah
|
1 buah/lab
|
-
|
4.5
|
Jam
dinding
|
1 buah/lab
|
-
|
4.
Desain
Laboratorium Fisika
Ruangan
laboratorium fisika dibagi menjadi beberapa ruangan yaitu;
- Ruang persiapan
- Ruang penyimpanan
- Ruang gelap
- Ruang timbang
- Ruang praktikum
- Kebun sekolah (rumah kaca)
Dalam Fitriyana (2011), ada dua desain
laboratorium fisika yaitu desain laboratorium fisika tipe klasikal dan tipe
kelompok.
Desain
Laboratorium Fisika Tipe Klasikal
Desain
Laboratoriun Fisika Tipe Kelompok
|
|||||||
Dalam wujud dan pelaksanaanya,
laboratorium tidak hanya harus mempunyai desain khusus namun untuk dalam
pelaksaan dan penggunaannya laboratorium harus dilengkapi dengan
fasilitas-fasilitas standar yang dapat mendukung pelaksanaan kegiatan dalam
laboratorium tersebut. Adapun beberapa fasilitas yang harus dipenuhi atau
dimiliki dalam sebuah laboratorim adalah sebagai berikut :
A.
Instalasi listrik
·
Kebutuhan instalasi listrik dalam laboratorium
adalah untuk :
o
Memberikan penerangan di semua ruangan laboratorium yaitu
di ruang praktikum, di ruang guru, di ruang persiapan, dan di ruang penyimpanan
atau gudang
o
Memfasilitasi proses pembelajaran di laboratorium yaitu demonstrasi,
eksperimen dan penelitian, atau penggunaan OHP, LCD dan amplifier.
o
Memfasilitasi pekerjaan administrasi
laboratorium, yaitu untuk pemasangan
mesin tik elektronik atau komputer.
·
Komponen instalasi listrik laboratorium dapat
terdiri dari jaringan kabel, sikring, lampu, saklar dan stop kontak, lebih baik
kalau dilengkapi dengan stabiliser.
· Jaringan instalasi listrik di laboratorium
dapat dipasang pada langit-langit ruangan, dinding ruangan, lantai, meja
praktikum, meja demonstrasi, dan meja persiapan.
B.
Instalasi air
· Kebutuhan instalasi air di laboratorium adalah untuk
keperluan proses pembelajaran yaitu eksperimen dan demonstrasi, merawat dan
memelihara alat-alat laboratorium yang dapat dibersihkan dengan air, memelihara
kebersihan laboratorium, dan untuk mencuci tangan.
·
Komponen Instalasi air terdiri dari saluran air bersih dari
sumbernya ke dalam laboratorium, salurang air buangan (limbah), dan bak cuci
lengkap dengan kran airnya.
· Bak Cuci dapat dipasang di bagian ruangan
yang memerlukan, namun hendaknya jauh dari lemari alat-alat yang tidak tahan
terhadap kelembaban dan dari stop kontak listrik. Biasanya bak cuci di pasang
di ruang guru, di bagian pinggir ruang praktikum, di dekat meja demonstrasi,
dan dapat juga di dekat meja praktikum. Bak cuci sebaiknya tidak usah dipasang
di ruang persiapan dan di gudang.
C.
Instalasi gas
Instalasi gas di laboratorium dibutuhkan untuk
percobaan-percobaan yang menggunakan kompor/pemanans bunsen seperti untuk
memanaskan air dan sebagainya. Instalasi gas di laboratorium dapat dibuat
dengan menggunakan tabung gas LPG dan penyaluran gas ke kompor/pemanas melalui pipa
instalasi gas yang dapat dipasang pada dinding atau lantai ke kompor/pemanas.
Dengan adanya instalasi gas ini, harus diperhatikan instalasi udara yang cukup
di tempat yang tepat untuk membuang kebocoran gas yang mungkin terjadi. Harus
diingat bahwa kalau menggunakan gas LPG maka gas itu lebih berat dari udara
sehingga lubang pembuangan kebocoran gas itu harus di bagian bawah dinding atau
cukup rendah.
D.
Mabeler
Yang dimaksud dengan fasilitas mebeler adalah peralatan
mebel seperti meja, kursi, lemari, rak dan sebagainya. Pada prinsipnya semua
mebeler adalah sama, namun karena fungsi dan tujuan pemakaiannya, maka mebeler
laboratorium biasanya memiliki bentuk, ukuran, dan jenis bahan tertentu yang
dapat berbeda dengan mebeler lainnya. Sesuai dengan tujuan pemakaian dan
fungsinya, fasilitas mebeler laboratorium dapat terdiri dari bermacam-macam
meja, kursi, lemari, rak dan loker, seperti yang akan dikemukakan berikut ini :
Meja
Macam-macam meja di laboratorium adalah meja praktikum, meja
demonstrasi, meja persiapan dan meja tulis.
Ø Meja praktikum
·
Untuk siswa melakukan praktikum atau kegiatan pembelajaran
di laboratorium.
·
Satu meja untuktuk satu percobaan dan satu percobaan dapat
dilakukan oleh dua sampai 4 orang siswa.
·
Ukuran meja praktikum kira-kira dua kali meja belajar di
kelas dengan atau misalnya tinggi 75 cm, lebar 70 cm dan panjang 120 cm.
·
Dilengkapi dengan instalasi listrik.
·
Sebaiknya satu meja dipasang terpisah (jangan berimpit)
dengan meja yang lainnya.
Ø Meja demonstrasi
·
Untuk guru melakukan demonstrasi atau kegiatan pembelajaran
di laboratorium.
·
Dipasang di bagian depan ruang praktikum di depan papan
tulis.
·
Ukuran panjangnya kira-kira dua kali meja praktikum dengan
lebar dan tinggi yang sama atau bisa juga tinggi 75 cm, lebar 80 cm dan panjang
200 cm.
·
Dilengkapi dengan instalasi listrik berupa stop kontak.
·
Di samping meja demonstrasi dapat dipasang bak cuci.
Ø Meja persiapan
·
Untuk guru dan atau laboran untuk mempersiapkan alat-alat
yang akan digunakan untuk proses pembelajaran.
·
Dipasang di ruang persiapan.
·
Ukurannya kira-kira sama dengan meja demonstrasi.
·
Dilengkapi dengan instalasi listrik berupa stop kontak.
Ø Meja tulis
Ø Untuk guru.
·
Di pasang di ruang guru di laboratorium.
·
Ukurannya sama dengan ukuran meja tulis pada umumnya,
lengkap dengan laci-lacinya
Kursi
Kursi di laboratorium dibedakan atas kursi biasa untuk guru
dan kursi praktikum untuk siswa melakukan percobaan atau mengikuti pembelajaran
di laboratorium.
·
Kursi praktikum biasanya dibuat tanpa sandaran punggung dan
tangan.
·
Kursi praktikum umumnya dibuat dari rangka besi tingginya
sekita 50 cm dan tempat duduknya terbuat dari kayu berbentuk dengan diameter
sekitar 25 cm.
·
Agar tidak cepat merusak lantai dan tidak menimbulkan suara
berisik ketika digeser, bagian bawak (telapak) kaki kursi sebaiknya dilapisi
plastik, kayu atau karet.
Lemari
Lemari
di laboratorium terutama dapat dibedakan atas lemari alat, lemari buku, dan
lemari administrasi.
Ø Lemari alat
·
Dibuat dan disediakan khusus untuk menyimpan alat-alat
laboratorium.
·
Lemari alat di laboratorioum dibedakan atas lemari tinggi
yang disimpan di ruang penyimpanan, dan lemari pendek yang terdapat di bagian
pinggir ruang praktikum.
·
Lemari pendek yang terdapat di bagian pinggir ruang
praktikum, juga dapat digunakan sebagai meja praktikum, misalnya untuk
percobaan yang menggunakan instalasi gas..
·
Semua lemari laboratorium, terutama lemari alat-alat harus
terbuat dari bahan yang kuat untuk menahan beban yang cukup berat, sebaiknya
tidak dari partikel blok atau tripleks dan multiplek yang terlalu tipis.
·
Agar tidak menyita tempat yang lebar, pintu lemari alat-alat
biasanya berupa pintu geser.
·
Bagian depan lemari alat di ruang penyimpanan sebaiknya
terbuat dari kaca, agar mudah dilihat alat apa yang terdapat di dalamnya.
·
Pintu lemari alat-alat harus dilengkapi dengan kunci yang
menjamin keamaan alat-alat di dalamnya.
·
Alas tahapan lemari alat sebaiknya dapat dibongkar-pasang
untuk memudahkan penyimpanan alat-alat yang lebih tinggi dari tinggi tahap yang
tersedia.
Ø Lemari
administrasi
·
Lemari administrasi adalah lemari yang digunakan untuk
menyimpan segala format
·
administrasi laboratorium.
·
Lemari ini dapat dibuat dari kayu atau plat logam, dengan
ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan tempat.
·
Jumlah lemari administrasi jangan terlalu banyak
dibandingkan dengan jumlah lemari alat.
·
Lemari ini disimpan di ruang guru, dan diberi kunci.
Ø Lemari buku
·
Digunakan untuk menyimpan berbagai buku
kepustakaan laboratorium.
·
Lemari ini sebaiknya berninding kaca, dan tidak dikunci,
agar setiap pengguna laboratorium dapat menggunakan buku yang disimpan di
dalmnya.
·
Lemari ini dapat disimpan di ruang guru.
Rak
·
Rak adalah lemari tanpa dinding, yang digunakan untuk
menyimpan alat-alat.
·
Alat-alat yang disimpan dalam rak ini biasanya adalah
alat-alat yang memiliki kotak khusus, atau alat-alat yang tidak terlalu
memerlukan perlindungan dari cuaca dan debu.
·
Rak dapat disimpan di ruang penyimpanan alat, di ruang
persiapan, dan di ruang guru
Loker
·
Loker siswa adalah lemari yang disediakan di laboratorium
khusus untuk menyimpan buku dan tas siswa di dalam laboratorium.
·
Loker ditempatkan dibagian pinggir depan atau belakang ruang
praktikum.
·
Loker di laboratorium biasanya dibuat hanya berupa
kotak-kota dari sekat-sekat dan tahap-tahap tanpa pintu.
·
Loker dapat dibuat dari bahan kayu dengan ukuran yang ideal
untuk siswa.
·
Sebaiknya disediakan satu kotak untuk tiap satu siswa.
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan makalah
di atas yaitu;
1.
Laboratorium ialah suatu tempat
dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan
tertutup, kamar atau ruangan terbuka.
2.
laboratorium fisika berfungsi
Sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran fisika secara praktek yang
memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di ruang kelas.
3. Perlengkapan yang harus dimiliki
suatu laboratorium fisika yaitu perabot, alat peraga pendidikan, perkakas,
kotak PPPK beserta isinya, alat pemadam kebakaran, alat pembersih , dan
kumpulan buku.
4.
Ada du jenis desain laboratorium
fisika yaitu desain laboratorium fisika tipe kalasikal dan desain laboratorium
fisika tipe kelompok.
5.
Suatu labotarorium harus memiliki
sistem instalasi listrik dan instalasi air serta memiliki tempat pembuangan
limbah praktek.
Saran
Sebaiknya untuk Guru Fisika atau Kepala laboraturium membuat
desai laboraturium fisika sesuai
dengan Standarisasi Laboraturium Fisika Nasional, karena
laboraturium yang baik dan nyaman
akan menambah semangat siswa dalam belajar dan
bereksperimen.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.scribd.com/doc/91133906/MAKALAH-LABORATORIUM
migumi,fitriyana.2011.desain dan fasilitas laboraturium sekolah. (online)
http://fitrisakura.blogspot.com/2011/09/desain-dan-fasilitas-laboratorium.html
di akses 10 oktober 2012
http://physicslaboratory.blogspot.com/2012/03/desain-laboratorium-fisika.html
Fitriyana, 2011. Desain dan Fasilitas Laboratorium Fisika. (http://physicslaboratory.blogspot.com/2012/03/desain-laboratorium-fisika.html pada tanggal 4
Maret 2012 pukul 11.37)
Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008
Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah
Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)
Safriyani, Dewi. 2011. Strategi
Pengelolaan Laboratorium SAINS. Medan: Program Pasca Sarjana UNIMED
Tahang,
La. 2010. Desain Laboratorium. (http://www.docstoc.com/?doc_id=92663466&download=1 diakses pada tanggal
3 Maret 2012 pukul 13.
1 comments:
Artikel desain laboratiumnya sangat bermanfaat... Baca juga nih Artikel Informatif Teknologi
Post a Comment