Pada
mulanya, astronom berpikiran bahwa kurva rotasi galaksi kita bersifat
keplerian, yaitu semakin jauh dari pusat galaksi kecepatan rotasi komponan
galaksi semakin kecil. Tetapi kenyataannya tidak demikian, kecepatan rotasi
pada jarak dari pusat galaksi yang besar masih tetap besar sampai pada jarak
16.000 pc dari pusat galaksi. Pengamatan kurva rotasi galaksi pada jarak yang
jauh dari pusat galaksi menyarankan adanya kumpulan materi gelap (dark matter)
yang membentuk halo dan korona dengan massa yang cukup besar dan menyelubungi
galaksi.
Pengamatan
pancaran sinar X pada gas yang terletak di antara gugusan galaksi menunjukkan
bahwa kelimapahan massa materi gelap mencapai 10 kali massa materi terang.
Setelah para astronom yakin bahwa materi gelap itu memang ada dan merupakan
bahan yang cukup banyak di alam semesta, mereka berupaya terus mencarinya, baik
secara pengamatan maupun secara teori. Dalam hal ini, mereka ingin mendapatkan
pemahaman tersusun dari apa saja materi gelap itu, dan bagaimana pengaruh yang
diberikannya pada evolusi setiap komponen alam semesta secara keseluruhan.
Dari
berbagai pengamatan yang dilakukan oleh para astronom seperti pada pengamatan
kurva rotasi galaksi, pergerakan gugusan galaksi dan pelensaan gravitasi,
disimpulkan bahwa secara garis besar materi gelap itu terdiri dari dua jenis,
yaitu materi gelap barionik dan materi gelap non barionik. Yang dimaksud dengan
materi gelap barionik adalah materi gelap yang tersusun dari bahan bahan dasar
yang sudah dikenal seperti proton, neutron, dan elektron. Materi gelap barionik
ini diduga yang menyusun objek objek, seperti bintang katai gelap, bintang
netron, bintang-bintang yang menghuni halo galaksi, serta planet-planet
seukuran yupiter yang mengorbit bintang bintang. Selain itu, salah satu
golongan yang dimasukkan kedalam materi gelap barionik diberi nama MACHO (
massive astronomical compact halo objects), sejinis objek yang karena tidak
memancarkan cahaya tidak dapat didefinisikan.
Materi
gelap non barionik adalah materi gelap yang belum pernah dideteksi secara
langsung, tetapi eksistensinya diramalkan dalam fisika partikel dan kosmologi.
Materi gelap non barionik ini terbagi menjadi tiga jenis,yaitu hot dark matter
, cold dark matter, dan warm dark matter. Hot dark matter adalah materi gerak
yang bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Yang termasuk
kedalam golongan ini adalah neutrino yang bisa berinteraksi dengan partikel
partikel lain melalui interaksi lemah dan gravitasi walaupun sangat lemah
sehingga sulit sekali dideteksi. Cold
dark matter adalah golongan materi gelap yang bergerak dengan kecepatan jauh
dibawah kecepatan cahaya, dimana yang termasuk golongan ini adalah partikel
partikel yang disebut sebagai WIPM ( weakly inteacting massive particle) atau
partikel partikel yang sulit sekali berinteraksi dengan partikel lain.
Eksitensi warm dark matter masih berupa hipothesis dan menjadi perdebatan
astronom. Salah satu calon warm dark matter adalh neutrino steril, yaitu neutrino
yang interaksinya dengan partikel lain hanya melalui gravitasi, tetapi
mendeteksi materi jenis ini juga sangat sulit karena massanya yang sangat
kecil.
Dalam
hubungan ini, materi gelap barionik tidak dapat menjelaskan gejala gejala yang
diamati dalam kurva rotasi galaksi,
pergelakan galaksi didalam gugusan galaksi, serta adanya pelensaan gravitasi.
Dalam
model big bang para ahli berhasi menghitung unsur unsur helium dan hidrogen
yang terbentuk saat alam semesta terbentuk. Mereka mendapatkan bahwa semua barion
(proton, neutron, elektron) hanya sejumlah 4% dari massa yang ada diseluruh
alam semesta, dan agar alam semesta bisa mencapai keaddan yang sekarang ini,
seharusnya jumlah materi yang ada adalah sejumlah 30% dari seluruh materi yang
ada dialam semesta( ini berarti ada 26 % massa yang belum diketahui, dan 26 %
ini adalah materi non barionik).
sumber : book.google
1 comments:
You have a very good site, well constructed and very interesting i have 8star casino bookmarked you, hopefully you keep posting new stuff, many thanks
Post a Comment